FOTO: Kubah Masjid Al-Tsunami | Antara Aceh |
TSUNAMI Aceh yang terjadi pada 26
desember 2004 silam, masih banyak meninggalkan bekas maupun sejarah yang tidak
bisa dilupakan. Bencana ini merupakan yang terdahyat pada abad ke–21.
Ketika
mendengar kata tsunami yang terlintas dipikiran kita adalah gelombang air laut
yang sangat tinggi disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal
dengan tiba-tiba dan dapat menghancurkan segalanya.
Banyak
bukti sejarah yang masih tersisa hingga saat ini. Salah satunya adalah Kubah Masjid
Jamik di Desa Lamteungoh, Peukan Bada, Aceh Besar.
Kubah
seberat 80 Ton terseret sejauh 2,5 kilo meter. Seluruh bagian masjid hancur
hanya kubah masjid yang berdiameter 4x4 meter yang masih utuh. Kubah masjid
tersebut terdampar di Desa Gurah, kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
Didalam
kubah tersebut terdapat Al- Qur’an yang dibawa oleh derasnya air tsunami, yang
kini telah disimpan didalam kotak kaca sebagai buktisejarah tsunami di Aceh.
Desa
Gurah sebelum tsunami jumlah penduduk wilayahnya mencapai 700 jiwa, namun
gelombang maha dahsyat itu telah merengut lebih dari 550 jiwa .
Sebelum
tsunami penduduk desa itu mencari nafkah hanya dengan bekerja sebagai petani
saja. Namun, setelah terseretnya kubah tersebut kedesa gurah banyak para
wisatawan yang berdatangan. Sekarang warga dapat mencari nafkah dengan
berdagang. kubah tersebut mendatangkan berkah bagi penduduk sekita Desa Gurah.
Selain
PLTD Apung, Meseum Tsunami, dan kapal diatas rumah, anda juga bisa berkunjung
ke monumen Kubah masjid sebagai referensi destinasi pengingat bahwa bencana terdahsyat
yang pernah terjadi di Aceh.
Kubah
ini disebut kapal penyelamat karena banyak orang menyelamatkan diri dengan naik
keatas kubah saat tsunami menerjang. Kubah ini dikenal dengan nama “Kubah Al-
Tsunami.”
Bencana
ini sebagai peringatan untuk kita. Bahwa kuasa Allah lebih besar daripada
makhluk yang diciptakannya. Maka dari itu kita sebagai hamba Allah harus
senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan-Nya. [Shelly Karim]