[FOTO : Mohammad Ponir Hossain | REUTERS] |
WASATHA.COM –
Juru Biacara
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan, Sekitar 73.000 etnis Rohingya telah
melewati perbatasan Myanmar-Bangladesh, sejak kekerasan di negara bagian
Rakhine, Myanmar yang terjadi pada 25 Agustus lalu.
Diberitakan Republika.co.id, Vivian juga mengatakan bahwa kondisi di kamp-kamp
pengungsian yang berada di Bangladesh kini hampir semuanya penuh. Jumlah ini
memuncak , setelah ribuan pengungsi Muslim Rohingya melarikan diri dari kawasan
Myanmar Barat.
Berdasarkan citra satelit yang dianalisis
oleh Human Rights Watch, menunjukkan ratusan bangunan telah hancur setidaknya
di 17 lokasi di Rakhine sejak 25 Agustus. Pemerintah mengklaim bahwa gerilyawan
membakar rumah mereka sendiri dan membunuh umat Budha di Rakhine.
Sementara itu, petugas keamanan Myanmar dan
gerilyawan Rohingya saling menuduh melakukan kekejaman di negara bagian
Rakhine. Militer Myanmar mengatakan bahwa hampir 400 orang, kebanyakan dari
mereka adalah gerilyawan, mereka tewas dalam bentrokan menyusul serangan
pemberontak terhadap pos keamanan.
Pengungsi yang telah sampai di Bangladesh
menggambarkan bom meledak dan muslim Rohingya dibakar hidup-hidup oleh militer.
Pejabat dari lembaga bantuan lain mengatakan bahwa lebih dari 50 pengungsi
telah tiba dengan luka tembak dan dibawa ke rumah sakit di Cox's Bazar.