Oleh : Sri Rahayu
Foto Google
"Sesungguhnya orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh
mereka itu adalah sebaik- baik makhluk” (QS
Al-Bayyinah :7)
Sangat jelas makna
didalam ayat tersebut adalah sebaik- baik manusia mereka yang beriman dan
mengamalkan amal shaleh.
Perbuatan amal shaleh
adalah perbuatan yang baik bagi orang yang mengerjakannya juga bermanfaat serta
baik bagi orang lain. Untuk melakukannya kita tidak perlu menunggu kapan kita
betul- betul siap. Tentu kita harus siap siaga melakukan sesegera mungkin dan
sebisa apa yang kita sanggup.
Mari sejenak kita
berfikir, sudahkah kita bermanfaat bagi orang lain ? terus terang jawabannya
adalah belum, Kalaupun bermanfaat sangat kecil sekali rasanya. Mungkin ketika
teman dekat kita membutuhkan pertolongan kita masih berfikir dua kali untuk
menolongnya.
Ada 3 amal shaleh yang
membuat kita akan tetap eksis kapan dan dimanapun juga sebagai bekal diakhirat
nanti, doa anak yang shaleh, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariyah. Tetapi bagaimanakah yang dimaksud mengenai
tiga amal tersebut ?
Berikut tiga amal tersebut :
Pertama, Doa anak yang shaleh. Semua orang tua bahkan siapapun pasti mendambakan agar anaknya
menjadi anak yang baik. Jikalau kelak nanti kita berkeluarga dan mempunyai anak
pasti kita mendambakan anak yang shaleh dan shaliha, sukses dalam hidupnya dan
berguna bagi agama maupun buat bangsanya.
Doa anak yang shaleh dan
shalihah terhadap orang tuanya insyallah akan dikabulkan Allah. Namun ada hal
yang harus kita perhatikan dalam poin pertama ini yakni, sebagai orang tua,
kita wajib menjaga keluarga kita dari api neraka. Sebagaimana Allah jelaskan
dalam surat At-Tahrim ayat 6 bahwa kita diwajibkan memelihara diri dan menjaga
keluarga kita dari api neraka.
Caranya, ya kita harus
membimbing dan mengajak seluruh keluarga kita untuk menjadi keluarga yang
shalih dan shaleha. Maka jika nanti kita mempunyai anak yang shaleh dan shaleha
tentunya mereka akan mendoakan kita kembali baik masih hidup maupun nanti
setelah tiada. Sama halnya dengan saat ini kita sebagai anak, maka dorongilah
diri kita untuk selalu melakukan perbuatan amal shaleh, dan wajib untuk kita
mendoakan orang tua kita baik seketika mereka masih ada maupun setelah tiada.
“Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku”
Kedua, Ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana
telah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan adalah gerbang untuk terciptanya
perkembangan peradaban manusia. Sementara untuk mendapatkan ilmu pengatahuan
kuncinya adalah dengan membaca yakni meliputi mempelajari, memahami, meneliti,
mengembangkan dan mengaplikasikan.
Wahyu pertama yang
diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad adalah membaca. Diayat lainnya Allah
juga memninggikan beberapa derajat kepada orang- orang yang diberi ilmu
pengetahuan.
“ bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan” (QS Al’Alaq: 1)
“hai orang- orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,
“berlapanglah dalam majelis” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan
kelapangan bagimu. Apabila dikatakan “berdirilah kamu” maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang- orang yang beriman diantaramu dan orang- orang yag diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah maha mengatahui apa yang kamu
kerjakan.” QS Al- Mujadilah: 11
Sudahkah kita memiliki
ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi orang lain ? sebagai umat islam, marilah
kita berlomba- lomba menuntut ilmu pengetahuan, juga berlomba- lomba untuk
mengamalkannya. Kita bisa ambil contoh dari orang- orang yang terdahulu sukses
dengan banyak usaha seperti ilmuan muslim yang menemukan banyak sekali ilmu
yang masih bermanfaat sampai saat ini. Sungguh berbangga kita akan banyak karya
yang diciptakan oleh orang islam karena pahala mereka masih terus mengalir
sampai hari kebangkitan nanti.
Ilmu Allah sangatlah luas
dan tidak terbatas. Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Masih banyak
ilmu- ilmu Allah yang belum terkuak. Banyak karya- karya yang bisa kita
ciptakan, yang paling penting adalah usaha serta doa kepada Allah tentunya
semua akan dimudahkan olehnya. Maka mari kita belajar dan menuntut ilmu untuk
menciptakan karya- karya yang bermanfaat untuk orang banyak. Insya Allah, Allah
akan membimbing kita.
Ketiga, Amal jariyah. Bekal
lain yang harus kita siapkan untuk akhirat nanti adalah amal jariyah. Makin
banyak amal jariyah yang kita lakukan, semakin bermanfaat kita bagi orang lain.
Bukan hanya melakukan saja tetapi juga harus karena niat dan kuncinya adalah
iklas.
Sebesar apapun amalan
yang kita lakukan jika tidak didasari dengan iklas maka percuma. Besar kecilnya
amal jariyah itu sangatlah relatif. Seorang pemulung yang memberikan satu
mukenah untuk masjid akan berbeda nilainya dengan seorang pejabat memberikan dua
mukenah untuk masjid yang sama.
Realita membuktikan, bahwa
orang yang biasa memberikan hal kecil tetapi iklas tentu akan sangat bernilai,
dan orang kaya tinggal dirumah megah, harta berlimpah dan mempunyai jabatan
tetapi memberi dengan nilai yang besar namun memamerkan dan tidak iklas itu
tidak akan ada apanya. Maka mulailah memberi dari yang kecil tetapi utamakan
iklas karena Allah SWT.
Lakukanlah amal jariyah
sesuai dengan kemampuan kita. Akan lebih baik lagi jika amal jariyah kita
berikan kepada orang yang betul- betul membutuhkan apalagi sanak keluarga,
hendaklah kita bahu- membahu membantu keluarga selagi kita mampu. Insya Allah,
Allah akan memudahkan karena yang terpenting adalah niat ikhlas karena- Nya.
Sebesar apapun harta yang
kita keluarkan untuk membantu orang, sangat kecil sekali nilainya jika kita
bandingkan dengan karunia Allah yang kita terima. Jadi prinsip untuk
melakukan amal jariyah adalah lakukanlah sebanyak mungkin dan setiap ada
kesempatan sesuai dengan kemampuan kita. Berikanlah kepada orang yang berhak
menerimanya sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Jika kita betul- betul
ikhlas berbagi dan membantu karena Allah, insya Allah pahalanya akan berlipat-
lipat dan akan terus mengalir, dan dapat kita jadikan sebagai bekal untuk
akhirat nanti.
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS, Al-Baqarah: 261)
Melakukan amal shaleh
sangatlah penting, bukan hanya untuk kita didunia saja bahkan ketika kita sudah
meninggal nanti amal shaleh lah yang akan dihisab dihari pembalasan nanti.
Dengan amal shaleh juga menetapkan kita didunia bahwa kita pernah ada dan pernah
memberikan sesuatu bagi orang lain./Tek
Baca Juga: