Foto Google
SETIAP
muslim pasti ingin selalu mempunyai kebahagian yang utuh bersama keluarga,
saudara, sahabat, dan masyarakat yang ada di sekelilingnya.
Buya Hamka dalam bukunya “Filsafat Hidup” menjelaskan bahwa untuk mencapai kebahagian itu
sebenarnya ada di tangan kita, tetapi kita justru mencari yang ada di tangan
orang lain, karena apa-apa yang di tangan orang lain itu kelihatan lebih indah
dan lebih.
Sebenarnya, Rasulullah telah menegaskan bahwasanya standar
yang hampir sama dengan standar hidup yang disepakati masyarakat.
Dalam buku karangan Ahmad Rifa’I Rif’an dikatakan bahwa,
seseorang yang dikatakan sukses itu apabila orang tersebut sudah berhasil
menguasai dan meraih lima hal, yaitu garwo (istri), pusoko (pusaka), wismo(rumah), turonggo (kendaraan), dan kukilo (hobi).
Tiga Kunci Kebahagiaan
Rasulullah SAW bersabda, “Tiga kunci kebahagian seoarang
laki-laki; Istri yang saleha, yang jika dipandang membuatmu semakin saying,
jika kamu pergi merasa aman karena bisa
menjaga kehormatan dirimu dan hartamu; Kendaraam yang baik yang bisa
mengantarkan kemana pun pergi; Rumah yang lapang, damai, penuh kasih saying.”
(HR.Abu Daud).
Pertama, Istri yang shaleha.
Karena wanita yang sholeha merupakan perhiasan dunia yang mahal harganya dan
istri shaleha lah yang dapat dijadikan teman, baik itu dalam kesusahan yang
selalu jadi hiburan maupun hidup dalam kebahagian yang selalu diharapkan.
Imam Ali bin Abi Thalib berkata ketika ditanya tentang
istrinya Fatimah Az-Zuhra, “Bila kupandangi dia, hilang segera duka dan lara.”
“… dan Allah merahmati seseorang wanita yang bangun pada
malam hari untuk menunaikan shalat malam. Dia bangunkan suaminya dan jika sang
suami enggan, ia percikkan air kewajahnya.” (HR.Abu Daud).
Kedua, Kendaraan yang bisa mengantarkan kemana pun
pergi. Rasulullah memang
menempatkan kendaraan diposisi yang istimewa sebagai sebuah standar yang harus
dimiliki seorang muslim. Karena kendaraan dapat digunakan untuk mengantarkan
kita ketempat ibadah dan mempermudah melancarkan jalannya dakwah.
Ketiga, Rumah yang lapang, damai dan penuh
kasih sayang. Rumah
memang menjadi tempat yang dijadikan untuk berteduh dan tempat bercengkrama
dengan keluarga.
Dalam pepatah arab dikatakan baiti… jannati.. rumahku adalah surgaku. Rumah menjadi tempat yang
indah , tempat yang bisa dijadikan untuk berbagi kasih sayang bersama keluarga.
Karena rumah yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah rumah yang lapang, damai,
dan penuh kasih sayang.
Rumah yang lapang, bisa digunakan cukup menampung angota
keluarga untuk melaksakan ibadah. Sebagai mana yang telah dikatakan dalam
Al-Quran, “… jadikanlah rumah-rumahmu tempat shalat dan dirikanlah shalat serta
gembirakanlah orang-orang yang beriman.”(QS Yunus : 87).
Semoga kitalah orang yang merasakan kebahagian tersebut. [Teuku Emy]