Foto Google
DALAM kehidupan
bermasyarakat, sejatinya kita mempunyai banyak tetangga. Menghormati
tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka adalah sebagian dari kemuliaan
akhlak yang harus melekat pada seorang Muslim. Tidak boleh seorang Muslim
membuat tetangganya tidak aman dan nyaman, entah itu dari gangguan lisan maupun
tangannya.
Rasulullah Shallallaahu
‘Alaihi Wasallam bersabda, sebagaimana di dalam hadis Abu Hurairah Radhiallaahu
anhu, “....Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia
memuliakan tetangganya.” Dan di dalam riwayat lain disebutkan, “Hendaklah ia
berprilaku baik terhadap tetangganya.” (Muttafaq’alaih).
Berikut ini adalah beberapa rahasia hidup
bertetangga antara
lain :
Pertama,
jika kita membangunan jangan mengganggu tetangga kita, dengan cara menutup arah
sinar matahari dan udara ke tetangga kita, dan tidak boleh melampaui batasnya,
apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti
perasaannya.
Kedua, hendaknya
memelihara hak-hak tetangga saat mereka tidak di rumah atau sedang bepergian. Berusahalah
untuk ikut menjaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil;
dan hendaknya seorang Muslim mengulurkan tangan dan pertolongan kepada para
tetangga yang membutuhkan, juga harus memalingkan mata dari wanita mereka dan
merahasiakan aib mereka.
Ketiga,
seorang Muslim dilarang melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu tetangga, seperti
suara radio atau TV, atau mengganggu mereka seperti melempari halaman mereka
dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka.
Rasulullah Shallallaahu
‘Alaihi Wasallam telah bersabda :
“Demi Allah, tidak
beriman; demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak
beriman! Nabi ditanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab,” “Adalah orang yang tetangganya tidak merasa
tenteram karena perbuatannya.” (Muttafaq’alaih).
Keempat, jangan
kikir untuk memberikan nasehat dan saran kepada tetangga, dan sudah seharusnya
mereka diajak berbuat yang makruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana
(hikmah) serta menasehati baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan
mereka.
Kelima, hendaknya
seorang Muslim berusaha sebisa mungkin untuk selalu memberikan makanan kepada
tetangganya. Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada Abu Dzarr,
“Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka
perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim).
Keenam, hendaknya
turut bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam kepiluan
mereka; jenguklah bila ia sakit, tanyakan bila ia tidak ada, bersikap baik bila
menjumpainya; dan hendaknya mengundangnya agar datang ke rumah. Hal-hal seperti
itu mudah membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita.
Ketujuh,
jangan coba mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia
bila mereka keliru, bahkan seharusnya seorang Muslim tidak memandang kekeliruan
dan kealpaan mereka.
Kedelapan,
seorang Muslim juga dituntut untuk sabar atas prilaku kurang baik tetangga mereka
terhadapnya. Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ada tiga
kelompok manusia yang dicintai Allah.... –Disebutkan di antaranya-, “Seseorang
yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun
ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau
keberangkatannya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Itulah beberapa diantaranya rahasia hidup bertetangga.
Semoga kita bisa menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahua’lam.
Oleh Bahron Ansori, (Pemerhati Sosial Agama, tinggal di Majalengka)/Tek