(Foto: khazanah.republika.co.id) |
Jika kita membahas tentang wanita, tentu tidak ada habisnya, wanita dengan segala apa padanya, merupakan anugerah yang sangat luar biasa, wanita adalah ciptaan Allah yang begitu indah. karena itu, sebagai seorang wanita muslimah hendaklah mampu memposisikan dirinya secara baik terhadap apa yang telah Allah Syari’atkan dan patuh terhadap-Nya. Islam sangat memuliakan kaum wanita, Bahkan kedudukan seorang wanita pun sangat tinggi, hal itu dapat dibuktikan salah satunya, dengan adanya sebuah surah dalam Al-Qur’an yang khusus berbicara tentang apa yang ada dalam diri mereka, Surah itu adalah An-Nisa’ yang berisikan segala hal yang berkenaan tentang wanita, kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Wanita, kebaikan yang ada pada mereka, dan kedudukan mereka dalam hidup dan lainnya, wanita adalah perhiasan dunia, namun sebaik-baik Perhiasan adalah wanita yang shalihah.
Seperti dalam
sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Dari ‘Abdullah Bin
Umar RadhiyaAllahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda “Dunia
adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah”.
(HR. Muslim)
Syaikh DR.Shaleh
bin Fauzan Bin Abdullah Al-fauzan Al-Hafidzahullah dalam buku beliau, menjelaskan bahwa:
Allah
menyebutkan bahwa pada prinsip kemanusiaan, wanita adalah mitra lelaki,
sebagaimana ia sama dengan lelaki dalam hal perolehan pahala dan siksa atas
suatu perbuatan yang mereka lakukan.
"Barangsiapa
yang melakukan amal shaleh, baik lelaki maupun perempuan, sedang ia beriman,
maka sesungguhnya kami akan mengaruniakan kepadanya kehidupan yang baik, dan
kami pun benar-benar akan menganugrahi mereka balasan dengan pahala yang
terbaik dari apa yang telah mereka lakukan." (QS. An-Nahl: 97)
Allah
Subhanahu wata’ala juga mengharamkan wanita
untuk dijadikan sebagai harta benda
milik suami yang jika suami itu
meninggal, dapat diwarisi sebagaimana halnya harta benda.
"Wahai
orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kami, dengan paksa mempusakai
wanita.." (An-Nisa' : 19)
Allah menjamin
independensi wanita sebagai pribadi. Dijadikan-Nya ia pewaris, bukan benda yang
dapat diwarisi. Dia tentukan untuknya bagian tertentu dalam harta kerabatnya.
Dalam hal
mempersunting wanita, Allah membatasi bagi kaum laki-laki, dibolehkannya
memperistri wanita hanya empat, sebagai batas maksimal, dengan Tujuan agar
memperlakukannya secara adil Seoptimal mungkin dan mewajibkan menggauli mereka
secara ma'ruf (baik menurut Agama).
Allah
menjadikan mahar (maskawin) sebagai hak isteri dan memerintahkan untuk di
berikan kepadanya secara penuh, kecuali jika ia dengan lapang dada, merelakan
sebahagiannya.
"Berikanlah
mahar (maskawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian wajib.
Lalu, jika mereka dengan senang hati, merelakan untuk kamu sebahagian dari
mahar itu, maka makanlah dari pemberian itu yang ia adalah makanan yang enak
lagi baik (sehat)." (QS. An-Nisa' : 4)
Allah juga
menjadikan wanita di rumah suaminya sebagai orang yang memiliki hak memimpin,
memerintah, melarang, dan sekaligus menjadi ratu yang ditaati anak-anaknya.
Selain itu,
kedudukan tinggi seorang wanita, ialah ketika ia menjadi seorang ibu, merupakan
posisi
pertama dalam hal berbakti kepadanya.
Seperti mana
Dalam Sebuah Hadits shahih, Rasulullah pernah didatangi seorang laki-laki, lalu
laki-laki itu berkata pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang berhak aku berbuat
baik kepadanya? Rasulullah menjawab, “ Ibumu”, Orang itu bertanya lagi, Kemudian
setelah dia siapa? “Nabi menjawab, “Ibumu”
orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa? “Nabi menjawab, “Ibumu”,
Orang itu bertanya lagi, “kemudian setelah dia siapa? “Nabi menjawab, “Ayahmu”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanallah,
sungguh indah Anugerah yang telah Allah
berikan kepada kita semua, untuk para lelaki, kenali lah kedudukan para wanita
dalam islam, agar mengetahui keutamaan dan juga Marwah tinggi dari mereka, Agar
engkau tidak Semena-mena, dan untuk para wanita, posisikanlah diri secara baik sebagaimana
yang telah Allah tetapkan dalam diri kalian, karena Allah maha sempurna dan maha segalanya, Allah itu Maha Baik, Tidak menerima kecuali yang baik-baik. [Putri Indah] / Rzk