ACEH banyak memiliki
tempat wisata yang begitu eksotik mulai dari wisata alam
pantai, air terjun, gunung, hutan, dan wisata-wisata lainnya.
Salah satu
tempat wisata yang masih terlihat asri, karena tempatnya masih alami, dan
juga banyaknya pengunjung yang belum tau tempat ini yaitu Air Terjun Twilhok.
Sebelum menuju ke air terjun Twilhok
pengunjung akan melewati rumah-rumah warga dan sedikit mendaki gunung.
Dari jalan raya, pengunjung cukup menempuh perjalanan kira-kira 1 Km ke area wisata.
Kondisi jalannya
pun mulus beraspal sehingga tidak membuat pengunjung merasakan kelelahan.
Selama perjalanan pun mata akan dimanjakan oleh pemandangan yang indah.
Untuk pengunjung tidak perlu khawatir biaya yang akan dikeluarkan di wisata ini karena tempat ini tidak pernah memungut biaya untuk menikmati
segarnya air terjun Twilhok.
Saat azan berkumandang tidak perlu tergesa-gesa untuk mencari tempat ibadah,
karena warga setempat sudah menyediakan tempat ibadah bagi kaum muslim.
Di air terjun Twilhok
ini para pengunjung bisa berenang sesuka hati maupun mencoba melompat dari atas
batu kemudian nyebur ke dalam kolam atau hanya sekadar duduk dengan
menyelamkan kakinya sambil memandangi indahnya suasana disekitar air terjun.
Twilhok adalah
salah satu dari banyaknya air terjun yang ada di Aceh Selatan
yang masih indah dan masih sedikit masyarakat yag mengetahui, terkecuali
masyarakat sekitar.
Walaupun jarang
diketahui oleh pengunjung, air terjun Twilhok tetap memiliki
panorama tersendiri dengan udara menyentuh hati, air pun yang jernih
tanpa adanya polusi, popohonan rindang diikuti gemerciknya suara burung, dan
kebanyakan pohon pala yang ada disekitar tempat ini yang menjadi pemandangan
khas perdesaan dilokasi airterjun tersebut.
Batuan-batuan
penggunungan yang sangat besar pun menambah eksotik air terjunnya,
sehingga membuat pengunjung merasa nyaman dan mau berlama-lama di air terjun Twilhok
tersebut.
Air terjun ini
juga dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) untuk kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan pipa besar yang mengaliri
kesudut-sudut rumah masyarakat desa Lhok Pawoh.
Berkunjung ke tempat ini ada peraturan yang harus ditepati, tidak boleh mandi
berduaan yang bukan muhrim dan tidak boleh melewati pukul 18.00 WIB.
Masyarakat di kawasan ini masih percaya sama hal-hal yang berkaitan dengan
mistis.
Apabila ada yang
melanggar dari hal-hal tersebut, maka pengunjung akan menanggung risikonya sendiri.
Tempat wisata air terjun ini
masih sangat alami tanpa ada perubahan sedikit pun dari zaman ke zaman.
Wisata ini tidak
dikelola oleh pemerintah, tapi masyarakat sendiri secara swadaya yang
menjaganya hingga hari ini. [Ermit Salisda]