TAMPILAN media massa, sesuai dengan tujuan dan fungsinya, harus bersifat aktual dan mencerminkan aspirasi serta karakteristik pembacanya.
Meskipun media massa memiliki fungsi sebagai penyampai informasi, opini, dan hiburan, bentuk media tertentu bisa sangat bervariasi tergantung pada fokus dan arah yang diambil:
Positioning: Identitas yang khas dari media tersebut.
Target Pembaca: Audiens yang menjadi sasaran.
Pada tulisan yang disarikan dari Dari kumpulan tulisan Dr. Priyanto Sunarto (Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design-Faculty of Art and Design “Institut Teknologi Bandung”). Dijelaskan bahwa Hal-hal ini akan mempengaruhi gaya visual media, terlihat dari pilihan foto/gambar, headline, gaya penulisan, dan keseluruhan tampilannya. Dalam menentukan gaya visual atau tampilan media, ada dua pertimbangan utama:
Ciri Konstan: Elemen-elemen yang tetap ada dalam tampilan agar identitas media mudah dikenali. Dalam elemen yang tetap ini, variasi dapat dilakukan untuk mencerminkan aktualitas konten, sehingga tampak selalu baru (variabel).
Majalah dan Koran
Koran memiliki "masa hidup" yang lebih singkat dibandingkan majalah, hanya satu hari. Oleh karena itu, koran lebih fokus pada berita, sedangkan majalah menekankan wawasan dan fitur. Hal ini menyebabkan tampilan koran cenderung lebih mencolok melalui headline dan foto untuk menarik perhatian pembaca.
Koran biasanya terdiri dari 16 hingga 24 halaman (di Indonesia), dengan setiap halaman memuat berbagai berita, rubrik, dan artikel. Berita yang dianggap penting diletakkan di bagian depan, sedangkan berita lainnya disebar ke halaman-halaman berikutnya. Tantangannya adalah mengatur tampilan halaman depan agar tetap menonjol tanpa mengabaikan berita lainnya, serta mengalirkan berita ke halaman berikutnya dengan baik. Sebaliknya, majalah memiliki kebebasan lebih dalam pengaturan tampilan karena setiap halaman dapat berdiri sendiri, memungkinkan setiap artikel dirancang secara menarik dan teratur.
Irama
Baik koran maupun majalah perlu mengatur emosi pembaca selama mereka membaca dari halaman ke halaman. Pengaturan irama ini bertujuan untuk menjaga aliran perasaan pembaca hingga halaman terakhir.
Pada koran, penekanan biasanya berada pada halaman pertama, halaman tengah, dan halaman terakhir. Halaman-halaman lainnya harus diatur agar tetap menarik. Sementara itu, majalah dapat mengatur irama sesuai dengan konsepsi editorialnya, biasanya menekankan pada bagian awal, sedangkan bagian belakang sering kali menjadi tempat artikel tambahan atau buangan. Hal ini juga mencakup pengaturan iklan.
Blocking dan Rubrikasi
"Blocking" merujuk pada penataan seluruh naskah media dalam bagian-bagian tertentu. Blocking menjadi penting, terutama pada koran, karena format halaman harus memuat berbagai naskah sekaligus. Tata letak memainkan peran penting dalam membedakan dan menyelaraskan artikel-artikel agar tampilan keseluruhan tetap terjaga.
Rubrikasi biasanya ditandai dengan penempatan yang tetap dan desain khusus untuk kepala rubrik. Pada koran, penempatan yang tetap memudahkan pembaca menemukan rubrik favoritnya. Pada majalah, meskipun penempatan tetap membantu, tidak sepenting pada koran. Jumlah halaman majalah yang banyak sering kali diatasi dengan gaya tampilan yang khas, baik untuk kepala rubrik, tata letak, font, dan gambar. Meletakkan awal rubrik di halaman ganjil juga sangat membantu. Meskipun rubrik dapat bervariasi, desain gaya rubrik sebaiknya tetap konsisten dengan gaya visual keseluruhan.
Huruf
Penggunaan huruf dalam tampilan media biasanya mencakup: Bodytext, Headline, Banner Headline, subhead, teaser, caption, dan credit.
Bodytext adalah komponen terkecil namun berpengaruh besar pada tampilan. Pilihan huruf (serif, sanserif, bold, italic), jarak antar huruf, jarak antar baris, dan ukuran font dapat mempengaruhi tampilan. Biasanya, media menggunakan satu jenis body text untuk seluruh tampilan, dengan beberapa jenis khusus untuk kolom-kolom tertentu. Variasi jenis bodytext pada koran juga dapat digunakan untuk blocking, asalkan tidak terlalu banyak variasinya.
Headline dan subhead biasanya menggunakan jenis huruf yang konsisten, dengan beberapa jenis khusus untuk keperluan tertentu. Pada majalah, berbagai jenis huruf untuk headline diperbolehkan, tetapi perlu diperhatikan agar tetap harmonis secara keseluruhan. Pada koran, variasi jenis huruf umumnya lebih sederhana karena keterbatasan waktu dan kepentingan verbal. Gaya huruf "circus" dapat membuat keseragaman menjadi kurang penting, asalkan tetap selaras.
Banner Headline adalah headline dengan ukuran sangat besar, biasanya ditemukan di halaman muka koran atau pada awal artikel penting di majalah.
Teaser adalah cuplikan artikel yang sering digunakan di majalah pada halaman-halaman yang hanya berisi bodytext, tanpa headline dan foto. Teaser bertujuan menarik pembaca untuk membaca artikel tersebut.
Initial adalah huruf pertama dari sebuah paragraf yang tidak hanya digunakan di awal artikel, tetapi juga di seluruh artikel untuk memberi kesan bahwa artikel tersebut tidak terlalu panjang dan membuat tampilan halaman lebih menarik.
Gambar dan Foto
Gambar dan foto tidak hanya berfungsi sebagai informasi tetapi juga memberikan elemen visual yang menyegarkan. Membaca gambar berbeda dengan membaca teks; gambar melibatkan penelusuran visual, sedangkan teks bersifat linear dan terstruktur.
Foto menyajikan fakta dan informasi yang bisa dirasakan sebagai kenyataan, sedangkan gambar memerlukan penafsiran grafis dan imajinasi pembaca.
Gambar berupa diagram memberikan kesan intelektual, ilustrasi dan vignette menambahkan sentuhan seni, sementara kartun menambah suasana yang ringan dan ceria.
Tata Letak Perwajahan
Tata letak atau perwajahan adalah proses merangkai semua elemen di atas menjadi satu kesatuan yang sesuai dengan isi atau konsepsi media. Perwajahan menentukan ukuran gambar, komposisi foto/gambar dengan teks dan headline. Kerja sama erat dengan bagian redaksi, fotografer, penggambar, dan iklan sangat penting. Bagian perwajahan harus memastikan semua kebutuhan media terintegrasi dengan baik.
Untuk mempertahankan gaya visual yang menjadi ciri khas:
Ada kelompok rubrik/artikel yang diatur dengan konsisten karena bersifat rutin dan tidak memerlukan variasi. Ini memudahkan bagian perwajahan karena tidak memerlukan penanganan khusus.
Ada kelompok rubrik/artikel yang diolah khusus karena menjadi isu utama.
Dengan pengaturan yang baik, meskipun bagian yang fleksibel tidak terlalu banyak, tampilan media tetap bisa terasa segar dan aktual pada setiap penerbitannya. []
